Wahai jiwa-jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu, mencoba jadi tuhan dengan mengadili dan menghakimi..Bahawasa nya kamu memang tak punya daya dan upaya..serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang sejati..Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita..Serta suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda..Bukankah kita harus saling mengenal dan menghormati..Bukan untuk saling bercerai dan berperang angkat senjata..
Wednesday, May 19, 2010
DALAM HATI ADA TAMAN
Pelamin Angan Ku Musnah
Masih lagi tidak terlewat
Untuk aku ucap tahniah
Di atas kehadirannya
Menggantikan aku
Pastinya oh hidupmu
Akan lebih bermakna
Dan aku usah kau kenang
Walau kita pernah berkasihan
Maafkan diriku ini
Kerna tidak hadirkan diri
Di sewaktu hari
Persandinganmu
Adakah kau ingin lihat
Air mata ini berguguran
Puaslah hatimu kini
Memainkan perasaanku selama ini
( korus )
Masihkah dengan janjimu
Apapun jadi akulah pilihanmu
Engkau sanggup hapusi cinta yang lalu
Ku angankan pelamin indah untuk kita berdua singgah
Sayangnya... Semua musnah
Kau buat malamku jadi gerhana
Dan hidupku tiada maknanya
Hanya bernyawa namun tak bermaya
Terkadang aku merasa menyesal
Kerna telah sehabis daya
Aku cinta dirimu kasih
Akhirnya aku sendiri
Tersisih...
( ulang dari korus )
Bisa sungguh luka ini
Walau tak berdarah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wahai jiwa-jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu, mencoba jadi tuhan dengan mengadili dan menghakimi..Bahawasa nya kamu memang tak punya daya dan upaya..serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang sejati..Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita..Serta suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda..Bukankah kita harus saling mengenal dan menghormati..Bukan untuk saling bercerai dan berperang angkat senjata..
No comments:
Post a Comment